Minggu, 11 Maret 2012

FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN MATEMATIKA



FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN MATEMATIKA

SOAL
1.      Deskripsikanlah, apa yang dimaksud dengan telaah filsafat ilmu pendidikan matematika.
2.      Deskripsikan perbedaan antara filsafat ilmu pengetahuan dengan filsafat ilmu pendidikan matematika dari perspektif ontologi, metode, objek, lingkup, jenis dan tujuan.
3.      Ada tiga asumsi yang dijadikan dasar untuk penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan dalam perspektif epistemologi, sebutkan dan jelaskan ketiga asumsi tersebut diaplikasikan dalam telaah epistemologi ilmu pendidikan matematika dan berikan contoh masing-masing.
4.      Buatlah suatu karya tulis ilmiah, berupa ide gagasan konseptual tentang pendidikan khususnya matenmatika yang di telaah dari prespektif filsafat.


Penyelesaian

1.      Telaah filsafat ilmu pendidikan matematika
                  Filsafat Ilmu Pendidikan Matematika adalah filsafat yang menelusuri dan menyelidiki (hakekat pelaksanaan pendidikan matematika yang bersangkut paut dengan tujuan, latar belakang, cara dan hasilnya. Serta hakekat ilmu pendidikan matematika yang berkaitan dengan analisis kritis terhadap struktur dan kegunaannya.) sedalam dan seluas mungkin segala sesuatu mengenai semua ilmu Pendidikan Matematika, terutama hakekatnya, tanpa melupakan metodenya. Kerapkali kita lihat ilmu filsafat dipandang sebagai ilmu yang abstrak dan berada di awang-awang saja, padahal ilmu filsafat itu dekat dan berada dalam kehidupan kita sehari. Benar, filsafat bersifat tidak konkrit, karena menggunakan metode berpikir sebagai cara pergulatannya dengan realitas hidup kita.

                  Filsafat , philosophy, dalam bahasa Inggeris, atau philosophya dalam Yunani mempunyai arti cinta akan kebijaksanaan. Philos (cinta) atau philia (persahabatan, tertarik kepada) dan sophos (kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, pengalaman praktis, inteligensi. Dari pengertian tersebut filsafat sebenarnya amat dekat dengan realitas kehidupan kita. Untuk mengerti apa filsafat itu, orang perlu menggunakan akal budinya untuk merenungkan realitas hidupnya, “apa itu hidup? Mengapa saya hidup? Akan kemana saya hidup? Tentunya pertanyaan tersebut sejatinya muncul alamiah bila akal budi kita dibiarkan bekerja. Persoalannya, apakah orang atau peminat filsafat sudah membiarkan akal budinya bekerja dengan baik memandang realitas? Aristoteles menyebut manusia sebagai “binatang berpikir”. Tapi kita para guru menganggapnya sebagai ”Makhluk Allah” yang berakal dan berbudi serta memiliki akhlak mulia. Untuk mencapai hal itu diperlukan ilmu yang bernama Ilmu Pendidikan Matematika.

Filsafat ilmu pendidikan matematika.
Filsafat ilmu pendidikan matematika dapat dibedakan dalam tiga macam yaitu :
                  a. Ontologi ilmu pendidikan matematika   
Ontologi adalah teori mengenai apa yang ada, dan membahas tentang yang ada, yang tidak terikat oleh satu perwujudan tertentu. Eksistensi dari entitas-entitas matematika juga menjadi bahan pemikiran filsafat. Adapun metode-metode yang digunakan antara lain adalah:abstraksi fisik yang dimana berpusat pada suatu obyek, Abstrksi bentuk adalah sekumpulan obyek yang sejenis, Abstraksi metafisik adalah sifat obyek yang general. Jadi, matematika ditinjau dari aspek ontologi, dimana aspek ontologi telah berpandangan untuk mengkaji bagaimana mencari inti yang yang cermat dari setiap kenyataan yang ditemukan, membahas apa yang kita ingin ketahui, seberapa jauh kita ingin tahu, menyelidiki sifat dasar dari apa yang nyata secara fundamental.
b. Epitemologi Matematematika
 Epistemologi merupakan salah satu bagian dari filsafat dimana pemikiran reflektif terhadap segi dari pengetahuan seperti kemungkinan, asal-mula, sifat alami, batas-batas, asumsi dan landasan, validitas dan reliabilitas sampai kebenaran pengetahuan.
Jadi, matematika jika ditinjau dari aspek epistemologi, matematika mengembangkan bahasa numerik yang memungkinkan kita untuk melakukan pengukuran secara kuantitatif. Dengan konsep-konsep yang kongkrit, kontektual, dan terukur matematika dapat memberikan jawaban secara akurat. Perkembangan struktur mental seseorang bergantung pada pengetahuan yang diperoleh siswa melalui proses asimilasi dan akomodasi.
c.   Aksiologi Matematika
Aksiologi yaitu nilai-nilai, ukuran-ukuran mana yang akan dipergunakan dalam seseorang mengembangkan ilmu. Aksiologi : Filsafat nilai, menguak baik buruk, benar-salah dalam perspektif nilai Aksiologi matematika sendiri terdiri dari etika yang membahas aspek kebenaran, tanggungjawab dan peran matematika dalam kehidupan, dan estetika yang membahas mengenai keindahan matematika dan implikasinya pada kehidupan yang bisa mempengaruhi aspek-aspek lain terutama seni dan budaya dalam kehidupan. Jadi, jika ditinjau dari aspek aksiologi, matematika seperti ilmu-ilmu yang lain, yang sangat banyak memberikan kontribusi perubahan bagi kehidupan umat manusia di jagat raya nan fana ini. Segala sesuatu ilmu di dunia ini tidak bisa lepas dari pengaruh matematika. Dimulai dengan pertanyaan dasar untuk apa penggunaan pengetahuan ilmiah?Apakah manusia makin cerdas dan makin pandai dalam mencapai kebenaran ilmiah,maka makin baik pula perbuatanya.

2.      Perbedaan antara filsafat ilmu pengetahuan dengan filsafat ilmu pendidikan matematika dari perspektif ontologi, metode, objek, lingkup, jenis dan tujuan.

Pengertian Filsafat
Adalah cinta akan kebijaksanaan. Filsafat berasal dari kata bahasa Yunani philosophia yang terdiri dari dua suku kata yaitu philos yang berarti cinta dan sophos yang berarti kebijaksanaan
Pengertian filsafat secara luas adalah :
1.      Usaha spekulatif manusia yang sangat rasional, sistematik, konseptual untuk memperoleh pengetahuan selengkap mungkin berdasarkan kaidah ilmiah
2.      Ikhtiar atau usaha untuk menentukan batas-batas pengetahuan secara koheren dan menyeluruh (”holistic dan comprehensive”)
3.      Wacana tempat berlangsungnya penelusuran kristis terhadap berbagai pernyataan dan asumsi yang umumnya merupakan dasar suatu pengetahuan.
4.      Dapat dipandang sebagai suatu tubuh pengetahuan yang memperlihatkan apa yang kita lihat dan katakan. Dia harus seiring dan sejalan dalam aplikasi dan penerapannya di lapangan.

Filsafat menjembati cara berfikir secara ontologis, epistemologi dan aksiologi
·         Ontologi : hakikat apa yang dikaji
·         Epistemologi : cara mendapatkan pengetahuan yang benar
·         Aksiologi : nilai kegunaan ilmu
              Filsafat adalah pengetahuan yang mempelajari seluruh fenomena kehidupan manusia secara kritis. Filsafat disebut juga ilmu pengetahuan yg mencari hakekat dari berbagai fenomena kehidupan manusia. Filsafat adalah pengetahuan metodis, sistematis dan koheren tentang seluruh kenyataan (realitas). Filsafat merupakan refleksi rasional (fikir) atas keseluruhan realitas untuk mencapai hakikat (= kebenaran) dan memperoleh hikmat (= kebijaksanaan).
              Dalam sejarah filsafat Yunani, filsafat mencakup seluruh bidang ilmu pengetahuan. Lambat laun banyak ilmu-ilmu khusus yang melepaskan diri dari filsafat. Meskipun demikian, filsafat dan ilmu pengetahuan masih memiliki hubungan dekat. Sebab baik filsafat maupun ilmu pengetahuan sama-sama pengetahuan yang metodis, sistematis, koheren dan mempunyai obyek material dan formal. Namun yang membedakan diantara keduanya adalah: filsafat mempelajari seluruh realitas, sedangkan ilmu pengetahuan hanya mempelajari satu realitas atau bidang tertentu.
Filsafat adalah induk semua ilmu pengetahuan. Dia memberi sumbangan dan peran sebagai induk yang melahirkan dan membantu mengembangkan ilmu pengetahuan hingga ilmu pengetahuan itu dapat hidup dan berkembang. Filsafat membantu ilmu pengetahuan untuk bersikap rasional dalam mempertanggungjawabkan ilmunya. Pertanggungjawaban secara rasional di sini berarti bahwa setiap langkah langkah harus terbuka terhadap segala pertanyaan dan sangkalan dan harus dipertahankan secara argumentatif, yaitu dengan argumen-argumen yang obyektif (dapat dimengerti secara intersuyektif).
Filsafat Ilmu
Filsafat ilmu adalah ikhtiar manusia untuk memahami pengetahuan agar menjadi bijaksana. Dengan filsafat ilmu keabsahan atau cara pandang harus bersifat ilmiah. Filsafat ilmu memperkenalkan knowledge dan science yang dapat ditransfer melalui proses pembelajaran atau pendidikan.
Filsafat ilmu adalah filsafat yang menelusuri dan menelidiki sedalam dan seluas mungkin segala sesuatu mengenai semua ilmu, terutama hakekatnya, tanpa melupakan metodenya. Kerapkali kita lihat ilmu filsafat dipandang sebagai ilmu yang abstrak dan berada di awang-awang saja, padahal ilmu filsafat itu dekat dan berada dalam kehidupan kita sehari. Benar, filsafat bersifat tidak konkrit, karena menggunakan metode berpikir sebagai cara pergulatannya dengan realitas hidup kita.
Filsafat , philosophy, dalam bahasa Inggeris, atau philosophya dalam Yunani mempunyai arti cinta akan kebijaksanaan. Philos (cinta) atau philia (persahabatan, tertarik kepada) dan sophos (kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, pengalaman praktis, inteligensi. Dari pengertian tersebut filsafat sebenarnya amat dekat dengan realitas kehidupan kita. Untuk mengerti apa filsafat itu, orang perlu menggunakan akal budinya untuk merenungkan realitas hidupnya, “apa itu hidup? Mengapa saya hidup? Akan kemana saya hidup? Tentunya pertanyaan tersebut sejatinya muncul alamiah bila akal budi kita dibiarkan bekerja. Persoalannya, apakah orang atau peminat filsafat sudah membiarkan akal budinya bekerja dengan baik memandang realitas? Aristoteles menyebut manusia sebagai “binatang berpikir”. Tapi kita para guru menganggapnya sebagai ”Makhluk Allah” yang berakal dan berbudi serta memiliki akhlak mulia. Untuk mencapai hal itu diperlukan ilmu yang bernama Ilmu Pendidikan

Filsafat Ilmu Pendidikan Matematika
Filsafat Ilmu Pendidikan dalam arti luas menurut Mudyahardjo (2004;5) dapat dibedakan menjadi dua macam yakni:
1.      Filsafat praktek pendidikan yaitu analisis kritis dan komperhensif tentang babgaimana seharusnya pendidikan diselenggarakan dan dilaksanakan dalam kehidupan manusia.
2.      Filsafat Ilmu Pendidikan yaitu analisis kritis dan komperhensif tentang pendidikan dan konsep-konsep psikologi pendidikan yang berkaitan dengan teori-teori belajar, pengukuran pendidikan, prosedur-prosedur sistematis tentang penyusunan kurikulum, dan sebagainya yang akhirnya dapat menjadi teori pendidikan
Dalam hal ini sama saja dengan semua pendidikan salah satunya Filsafat Ilmu Pendidikan Matematika.
Filsafat Ilmu Pendidikan Matematika berkembang sesuai dengan peranannya, merupakan landasan filosofis yang menjiwai seluruh kebijaksanaan dan pelaksanaan pendidikan Matematika.
Filsafat Pendidikan Matematika adalah sebagai ilmu Pengetahuan normative dalam bidang pendidikan matematika, merumuskan kaidah-kaidah , norma-norma atau ukuran yang sebenarnya dilaksanakan manusia dalam hidup dan kehidupannya.

PERSPEKTIF
FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN MATEMATIKA
SIFAT
Spekulatif
Pragmatis, eksplisit, general, terbuka, objektif, dan universal.
ONTOLOGI
Mempersoalkan dan mengkaji berbagai hal yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan. Memiliki prosedur aturan ilmiah yakni merumuskan pernyataan (pengamatan), perumusan generalisasi, pembuktian generalisasi empiris dan pengembangan teori.
Mengkaji bagaimana mencari inti yang yang cermat dari setiap kenyataan yang ditemukan, membahas apa yang kita ingin ketahui, seberapa jauh kita ingin tahu, menyelidiki sifat dasar dari apa yang nyata secara fundamental.
METODE
1.    Eksperimen
2.    Rasionalisasi
  Eksperimen

OBJEK
Segala sesuatu yang masuk dalam peta kognitif manusia. Objeknya benda-benda mati, mahluk hidup dan sang pencipta.
1.    Objek materi (hal yang dijadikan sasaran penyelidikan)
2.      Objek forma (sudut pandang dari mana hal atau bahan yang dipandang)
LINGKUP
Sesuatu yang nyata dan tidak nyata.
Nyata bersifat ilmu pengetahuan
JENIS
1.    Berbentuk khusus yaitu pengetahuan yang langsung diterima tanpa kritik dan biasa dimanfaatkandalam kehidupan sehari-hari.
2.      Konkrit yaitu terikat oleh ruang dan waktu tertentu dan cenderung bermacam / berbeda-beda dalam jenis dan bentuk
3.      Bersifat relatif yaitu selalu berubah-ubah menurut situasi dan kondisi tertentu dari subjek dan objek pengetahuan.
1.    Ilmu pengetahuan kefilsafatan ( filosofy)
2.                  Ilmu pengetahuan teoritik positif atau ilmu pengetahuan teoritik empirik
2.Ilmu pengetahuan terapan (disiplin)
TUJUAN
1.     Mendalami unsur-unsur pokok ilmu,sehingga secara menyeluruh kita dapat memahami sumber, hakikat dan tujuan ilmu.
2.    Memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan, dan kemajuan ilmu di berbagai bidang, sehingga kita mendapat gambaran tentang proses ilmu konteporer secara historis.
3.    Menjadi pedoman bagi para dsen dan mahasiswa dalam mendalami studi di perguruan tinggi, terutama untuk mebedakan persoalan yang ilmiah dan non ilmiah.
4.    Mendorong para calon ilmuan untuk konsisten dalam mendalami dan megembangkanya.
Tujuan filsafat pendidikan matematika adalah untuk memahami:
1.    Sifat-sifat dasar matematika
2.    Sejarah matematika
3.    Psikologi belajar matematika
4.     Teori mengajar matematika
5.    Psikologi anak dalam kaitanya dengan pertumbuhan konsep matematis
6.     Pengembangan kurikulun matematika sekolah
7.                 Penerapan kurikulum matematika disekolah.


3.      Tiga asumsi yang dijadikan dasar untuk penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan.
a.      Objek Ada Kesamaan
Menganggap objek- objek tertentu mempunyai keserupaan satu sama lain, umpamanya dalam bentuk, struktur, sifat, dan sebagainya. Berdasarkan ini maka kita dapat mengelompokkan beberapa objek yang serupa ke alam satu golongan. Misalnya klasifikasi hewan atau tumbuhan. Klasifikasi merupakan pendekatan keilmuan yang pertama terhadap objek- objek yang ditelaahnya dan taksonomi merupakan cabang keilmuan yang mula- mula sekali berkembang. Konsep ilmu yang lebih lanjut seperti konsep perbandingan (komparatif) dan kuantitatif hanya dimungkinkan dengan adanya taksonomi yuang baik. Lineaus (1707- 1778) merupakan pelopor dalam penggolongan hewan dan tumbuh- tumbuhan secara sistematis. Dengan adanya klasifikasi ini, sehingga kita menganggap bahwa individu- individu dalam suatu kelas tertentu memiliki ciri- ciri yang serupa, maka ilmu tidak berbicara mengenai kasus individu. Melainkan suatu kelas tertentu. Istilah manusia umpamanya memberikan pengertian tentang suatu kelas yang anggotanya memiliki ciri- ciri tertentu yang serupa.  
b.      Objek Tidak Berubah
Anggapan bahwa suatu benda tidak mengalami perubahan dalam jangka waktu tertentu. Kegiatan keilmuan bertujuan mempelajari tingkah laku suatu objek dalam suatu keadaan tertentu. Kegiatan ini jelas tidak dapat dilakukan bila objek selalu berubah- ubah tiap waktu. Walaupun begitu kita tidak dapat menuntut adanya kelestarian yang absolut, sebab dalam perjalanan waktu setiap benda akan mengalami perubahan. Karena itu ilmu hanya menuntut adanya kelestarsian yang relatif. Artinya sisfat- sifat pokok dari suatu benda tidak berubah dalam jangka waktu tertentu.  Tercakup dalam pengertian ini adalah pengakuan bahwa benda- benda dalam jangka panjang akan mengalami perubahan dan jangka waktu ini berbeda- beda untuk tiap benda.
Planet- planet memperlihatkan perubahan dalam waktu yang relatif sangat panjang bila dibandingkan dengan sebongkah es batu di suatu panas terik di musim kemarau. Kelestarian yang relatif dalam jangka waktu tertentu ini memungkinkan kita untuk melakukan pendekatan keilmuan terhadap objek yang sedang diselidiki.

c.       Determinisme Gejala, Bukan Kebetulan
Determinisme merupakan asumsi ilmu yang ketiga. Kita menganggap bahwa suatu gejala bukanlah suatu kejadian yang bersifat kebetulan. Setiap gejala mempunyai suatu pola tertentu yang bersifat tetap dengan urutan- urutan kejadian yang sama. Misalnya pada sate dibakar akan mengeluarkan bau yang merangsang. hal ini bukanlah suatu kebetulan sebab memang sudah demikian hakikatnya suatu pola. Sebab bila sate dibakar akan senantiasa timbul bau yang merangsang. Demikian juga dengan gejala- gejala yang lainnya yang kita temui dalam kehidupan sehari- hari, misalnya lagi sesudah langit mendung maka turunlah hujan atau sesudah gelap terbitlah terang. Namun seperti juga dengan asumsi kelestarian, ilmu tidak menuntut adanya hubungan sebab akibat yasng mutlak sehingga suatu kejadian tertentu harus selalu diikuti oleh suatu kejadian yang lain, ilmu tidak mengemukakan bahwa X selalu mengakibatkan Y. Melainkan mengatakan bahwa X memnya Y.
Determinisme dalam pengertian ilmu mempunyai konotasi yang bersifat peluang (probabilistik). Statistika merupakan metode yang menyatakan hubungan probabilistik antara gejala- gejala dalam penelaahan keilmuan. Sesuai dengan peranannya dalam kegiatan ilmu, maka dasar statistika adalah teori peluang. Statistika mempunyai peranan yang menentukan dalam persyaratan- persayaratan keilmuan sesuai dengan asumsi ilmu tentang alam. Tanpa statistika hakikat ilmu akan sangat berlainan.

soal program linear


Program linear

1.      Bu Ana membayar Rp. 39.000 untuk membeli 3 kg jeruk dan 2 kg apel. Pada tempat yang sama Bu Ani membayar Rp. 59.000 untuk membeli 2 kg jeruk dan 5 kg apel. Harga 1 kg jeruk adalah…
A.      Rp. 9.000        B. Rp. 7.000    C. Rp. 7.500    D. Rp. 6.500   E. Rp. 11.000
2.      Diketahui  dan  memenuhi sistem persamaan:  Tentukan nilai =…
A.    6          B. -2    C. 3     D. -3    E.-6
3.      Himpunan penyelesaian pertidaksamaan - x2 + 2x + 3  0 adalah …
A.    3 ≤ x ≤ 1          B. - 1 ≤ x ≤ 3   C. x ≤ -3 atau x ≥ 1     D. x ≤ -1 atau x ≥ 2     E. x ≤ -1 atau x ≥ 3
4.      Himpunan penyelesaian dari sitem persamaan linear:
2x + 2y = 2
2x + 3y = 6
Adalah..
A.    (-3 , 4) B. (3 , -4)         C. (-3 , -4)       D. (2 , -4)        E. (4 , -3)
5.      Daerah yang diarsir merupakan penyelesaian dari system pertidaksamaan linear…
A.   x + 2y ≤ 8, 3x + 2y 12, x 0 y 0                                  
B.   x + 2y  8, 3x + 2y  12, x 0 y 0               6
C.  x - 2y  8, 3x - 2y ≤ 12, x 0 y 0
D.  x + 2y ≤ 8, 3x - 2y 12, x 0 y 0                     4
E.  x + 2y ≤ 8, 3x + 2y ≤ 12, x 0 y 0
                                                                                         4          8

6.      Daerah yang diarsir merupakan penyelesaian dari system pertidaksamaan
A.    5x + 3y ≤ 30, x - 2y  4, x 0 y 0                  6 
B.     5x + 3y ≤ 30, x - 2y ≤ 4, x 0 y 0                        
C.     3x + 5y ≤ 30, 2x - y  4, x 0 y 0
D.    3x + 5y ≤ 30, 2x - y ≤ 4, x 0 y 0
E.     3x + 5y  30, 2x - y ≤ 4, x 0 y 0                         2                10
                                                                                              -4

7.      Pedagang teh mempunyai lemari yang hanya cukup ditempati untuk 40 boks teh. Teh A dibeli dengan harga Rp. 6000,00 setiap boks dan teh B dibeli dengan harga Rp. 8000,00 setiap boks. Jika pedagang tersebut mempunyai modal Rp. 300.000,00 untuk membeli x boks teh A dan y boks teh B maka system pertidaksamaan dari masalah tersebut adalah…
A.    3x + 4y  150, x + y  40, x 0 y 0            
B.     3x + 4y ≤ 150, x + y ≤ 40, x 0 y 0
C.     3x + 4y  150, x + y ≤ 40, x 0 y 0
D.    6x + 8y ≤ 300, x + y 40, x 0 y 0
E.     8x + 6y  300, x + y ≤ 40, x 0 y 0
8.      Seorang pengusaha mebel akan memproduksi meja dan kursi yang menggunakan bahan dari papan kayu dengan ukuran tertentu . Satu meja memerlukan bahan 10 potong dan satu kursi memerlukan 5 potong papan. Papan yang tersedia ada 500 potong. Biaya pembuatan satu meja Rp. 100.000 dan pembuatan satu kursi Rp. 40.000. Anggaran yang tersedia Rp. 1000.000. Model matematika dari persoalan tersebut adalah…
A.   x + 2y ≤ 100; 5x + 2y ≤ 50; x ≥ 0; y ≥ 0 
B.   x + 2y ≤ 100; 2x + 5y ≤ 50; x ≥ 0; y ≥ 0
C.   2x + y ≤ 100; 2x + 5y ≤ 50; x ≥ 0; y ≥ 0
D.   2x + 2y ≤ 100; 5x + 2y ≤ 50; x ≥ 0; y ≥ 0
E.   2x + y ≤ 100; 5x + 2y ≤ 50; x ≥ 0; y ≥ 0
9.      Pedagang teh mempunyai lemari yang hanya cukup di tempatiuntuk 40 boks the. TehA di beli dengan harga Rp. 6000 setiap boks dan teh B dengan harga Rp. 8000 setiap boks. Jika pedagang tersebut mempunyai modal Rp. 300.000 untuk membeli x boks teh A dan y boks teh B, maka system pertidaksamaan dari masalah tersebut adalah…
A.    3x+4y  150;x + y  40; x  0; y  0          
B.     3x+4y 150;x + y  40; x  0; y  0          
C.     3x+4y  150;x + y  40; x  0; y  0          
D.    6x+8y  300;x + y  40; x  0; y  0
E.     8x+6y  300;x + y  40; x  0; y  0
10.  Sesuai dengan gambar, nilai maksimum f(x,y) = 4x + 5y di daerah yang di arsir adalah…
A.  8                                 
B.  5
C.  10                                   4
D.  11
E.  14                              2


                                                 
                                                  2      3
11.  Himpunan penyelesaian system pertidaksamaan
                                                5x + y  10
 10                                                 2x + y  8
              II                               y  2
      I                                         Ditunjukkan oleh daerah …
  8
     
       IV                                     A. I    B. II   C. III  D. IV  E. V
                      III                                 
         2                  V                                               
                         2                       4







12.  Daerah yang diarsir merupakan penyelesaian dari system pertidaksamaan linear. Nilai maksimum fungsi objektif f(x,y) = 5x + 2y adalah

A.    33                                        (3,7)     
B.     29
C.     31
D.    32                                                (5,3)                  
E.     9                           (1,2)

13.  Daerah yang diarsir merupakan penyelesaian dari system pertidaksamaan. Nilai maksimum untuk 5x + 4y dari daerah penyelesaian tersebut adalah
A.    40            6              
B.     28
C.     24       4           (4,2)
D.    20          
E.     16
                                4         8


14.  Fungsi f(x,y) = 2(x + y) – 5 yang disefinisikan pada daerah yang diarsir , mencapai Maximum pada...
A.     x = 0 , y = 2     B. x = 2 , y = 3    C. x = 1 , y = 3   D. x = 4 , y = 0   E. x = 2 , y = 2
15.  Luas daerah parkir 1.760 m2. Luas rata – rata untuk mobil kecil 4 m2 dan mobil besar 20 m2. Daya tampung maksimum hanya 200 kendaraan, biaya parkir mobil kecil Rp. 1.000,00/jam dan mobil besar Rp. 2.000,00/jam. Jika dalam satu jam terisi penuh dan tidak kendaraan yang pergi dan datang, maka hasil minimum tempat parkir itu adalah…
A.   Rp. 176.000,00.
B.   Rp. 200.000,00.
C.   Rp. 260.000,00.
D.   Rp. 300.000,00.
E.   Rp. 340.000,00.
16.  Seorang pedagang menjual buah mangga dan pisang dengan menggunakan gerobak. Pedagang tersebut membeli mangga dengan harga Rp. 8.000,00/kg dan pisang Rp. 6.000,00/kg. Modal yang tersedia Rp. 1.200.000,00 dan gerobaknya hanya dapat memuat mangga dan pisang sebanyak 180 kg. Jika harga jual mangga Rp. 9.200,00/kg dan pisang Rp. 7.000,00/kg, maka laba maksimum yang diperoleh adalah ….
A.   Rp. 150.000,00.
B.   Rp. 180.000,00.
C.   Rp. 192.000,00.
D.   Rp. 204.000,00.
E.   Rp. 216.000,00.
17.  Tanah seluas 10.000 m2 akan dibangun rumah tipe A dan tipe B. Untuk tipe A diperlukan 100 m2 dan dan tipe B diperlukan 75 m2. Jumlah rumah yang akan dibangun paling banyak 125 unit. Keuntungan rumah tipe A adalah Rp. 6.000.000,00/unit dan tipe B adalah Rp. 4.000.000,00/unit. Keuntungan minimum yang dapat diperoleh daru penjualan rumah tersebut adalah ….
A.   Rp. 550.000.000,00.
B.   Rp. 600.000.000,00.
C.   Rp. 700.000.000,00.
D.   Rp. 800.000.000,00.
E.   Rp. 500.000.000,00.
18.  Suatu tempat parkir yang luasnya 300 m2 digunakan untuk memarkir sebuah mobil dengan rata – rata 10 m2 dan untuk bus rata – rata 20 m2 dengan daya tampung hanya 24 kendaraan. Biaya parkir untuk mobil Rp. 1.000,00/jam dan untuk bus Rp. 3.000,00/jam. Jika dalam satu jam tempat parkir terisi penuh dan tidak ada kendaraan yang dating dan pergi, hasil maksimum tempat parkir iru adalah ….
A.   Rp. 15.000,00.
B.   Rp. 30.000,00.
C.   Rp. 40.000,00.
D.   Rp. 45.000,00.
E.   Rp. 60.000,00.
19.  Luas daerah parkir 176 meter-persegi, luas rata-rata untuk parkir mobil sedan 4 meter-persegi dan untuk bus 20 meter-persegi. Daya muat Maxiemum parkir hanya 20 kendaraan, biaya parkir untuk mobil  $100/jam dan untuk bus $200/jam.  Jika dalam 1 jam tidak ada kendaraan yang pergi dan datang, maka hasil yang didapatkan tempat parkir tersebut Maxiemum ....
A.   $2,000
B.   $3,400
C.   $4,400
D.   $2,600
E.   $3,000
20.  Dengan persediaan kain polos 20 m dan kain bergaris 10 m, seorang penjahit akan membuat 2 model pakaian jadi. Model I memerlukan 1 m kain polos dan 1,5 m kain bergaris. Model II memerlukan 2 m kain polos dan 0,5 m kain bergaris. Bila kain tersebut dijual, setiap model I memperoleh untung Rp. 15.000,00  dan model II memperoleh untung Rp. 10.000,00. Laba maksimum yang diperoleh sebanyak…
 A.   Rp. 200.000,00
 B.   Rp. 140.000,00
 C.  Rp. 160.000,00
 D.  Rp. 250.000,00
 E.  Rp. 300.000,00